Senin, 11 Juli 2011

Rahasia Tersembunyi Di Balik Penderitaan

Di suatu sore, seorang anak datang kepada ayahnya yg sedang baca koran… ayah anak“Ayah, ayah” kata sang anak…




“Ada apa?” tanya sang ayah…..

“aku capek, sangat capek … aku capek karena aku belajar mati matian untuk mendapat nilai bagus sedang temanku bisa dapat nilai bagus dengan menyontek…aku mau menyontek saja! aku capek. sangat capek…

aku capek karena aku harus terus membantu ibu membersihkan rumah, sedang temanku punya pembantu, aku ingin kita punya pembantu saja! … aku capel, sangat capek … 

aku cape karena aku harus menabung, sedang temanku bisa terus jajan tanpa harus menabung…aku ingin jajan terus! …

aku capek, sangat capek karena aku harus menjaga lisanku untuk tidak menyakiti, sedang temanku enak saja berbicara sampai aku sakit hati…

aku capek, sangat capek karena aku harus menjaga sikapku untuk menghormati teman teman ku, sedang teman temanku seenaknya saja bersikap kepada ku…

aku capek ayah, aku capek menahan diri…aku ingin seperti mereka…mereka terlihat senang, aku ingin bersikap seperti mereka ayah ! ..” sang anak mulai menangis…

Kemudian sang ayah hanya tersenyum dan mengelus kepala anaknya sambil berkata ” anakku ayo ikut ayah, ayah akan menunjukkan sesuatu kepadamu”, lalu sang ayah menarik tangan sang anak kemudian mereka menyusuri sebuah jalan yang sangat jelek, banyak duri, serangga, lumpur, dan ilalang… lalu sang anak pun mulai mengeluh ” ayah mau kemana kita?? aku tidak suka jalan ini, lihat sepatuku jadi kotor, kakiku luka karena tertusuk duri. badanku dikelilingi oleh serangga, berjalanpun susah krn ada banyak ilalang… aku benci jalan ini ayah” … sang ayah hanya diam.

Sampai akhirnya mereka sampai pada sebuah telaga yang sangat indah, airnya sangat segar, ada banyak kupu kupu, bunga bunga yang cantik, dan pepohonan yang rindang…

“Wwaaaah… tempat apa ini ayah? aku suka! aku suka tempat ini!” sang ayah hanya diam dan kemudian duduk di bawah pohon yang rindang beralaskan rerumputan hijau.

“Kemarilah anakku, ayo duduk di samping ayah” ujar sang ayah, lalu sang anak pun ikut duduk di samping ayahnya.

” Anakku, tahukah kau mengapa di sini begitu sepi? padahal tempat ini begitu indah…?”

” Tidak tahu ayah, memangnya kenapa?”

” Itu karena orang orang tidak mau menyusuri jalan yang jelek tadi, padahal mereka tau ada telaga di sini, tetapi mereka tidak bisa bersabar dalam menyusuri jalan itu”

” Ooh… berarti kita orang yang sabar ya yah? Alhamdulillah”

” Nah, akhirnya kau mengerti”

” Mengerti apa? aku tidak mengerti”

” Anakku, butuh kesabaran dalam belajar, butuh kesabaran dalam bersikap baik, butuh kesabaran dalam kujujuran, butuh kesabaran dalam setiap kebaikan agar kita mendapat kemenangan, seperti jalan yang tadi… bukankah kau harus sabar saat ada duri melukai kakimu, kau harus sabar saat lumpur mengotori sepatumu, kau harus sabar melewati ilalang dan kau pun harus sabar saat dikelilingi serangga… dan akhirnya semuanya terbayar kan? ada telaga yang sangatt indah.. seandainya kau tidak sabar, apa yang kau dapat? kau tidak akan mendapat apa apa anakku, oleh karena itu bersabarlah anakku”

” Tapi ayah, tidak mudah untuk bersabar ”

” Aku tau, oleh karena itu ada ayah yang menggenggam tanganmu agar kau tetap kuat … begitu pula hidup, ada ayah dan ibu yang akan terus berada di sampingmu agar saat kau jatuh, kami bisa mengangkatmu, tapi… ingatlah anakku… ayah dan ibu tidak selamanya bisa mengangkatmu saat kau jatuh, suatu saat nanti, kau harus bisa berdiri sendiri… maka jangan pernah kau gantungkan hidupmu pada orang lain, jadilah dirimu sendiri… seorang pemuda muslim yang kuat, yang tetap tabah dan istiqomah karena ia tahu ada Allah di sampingnya… maka kau akan dapati dirimu tetap berjalan menyusuri kehidupan saat yang lain memutuskan untuk berhenti dan pulang… maka kau tau akhirnya kan?”

” Ya ayah, aku tau.. aku akan dapat surga yang indah yang lebih indah dari telaga ini … sekarang aku mengerti … terima kasih ayah , aku akan tegar saat yang lain terlempar ”

Sang ayah hanya tersenyum sambil menatap wajah anak kesayangannya.
Sukses untuk anda

Jumat, 08 Juli 2011

CARA DAPETIN DUIT ($)DARI FACEBOOK

Bagaimana Cara Dapet duit ($) Dari Facebook?

Nah, di facebook ada suatu applikasi yang namanya easy cash. Bagi siapa aja yang mendaftar langsung dapet duit $1 (bonus awal) dan pendaftarannya Gratiss!!. Setelah bergabung, untuk mendapatkan lebih banyak dollar lagi ada tiga cara yaitu

Cara Pertama
Ajak teman-teman facebook kita untuk bergabung. Misalnya kita berhasil mengajak 1 orang saja yaitu si A, dengan mengajak si A kita akan mendapat uang langsung sebesar $0.01, lalu anggap saja A mendapat penghasilan $10, maka kita mendapat 10% dari penghasilan si A yaitu 10% x $10 = $1 lagi secara otomtis. Emangnya anda punya berapa orang teman di facebook? 1. 2. 3 orang? gak mungkinkan saya yakin paling sedikit anda mempunyai 300 orang teman. Nah, hitungin aja, dari 300 teman anda yang ada di facebook anggap saja yang ikut bergabung cuma 50 orang saja dan masing-masing sudah menghasilkan $10 berarti penghasilnnya 50 x $1 = $50.

Cara Kedua
 Login aja dapet $0.03



Cara Ketiga
Mengerjakan survey atau semacam tugas githu..kalau yang ini ane kurang paham gan tapi katanya kalau kita berhasil mengerjakanya minimal mendapat $0.15 dan ane liat ada yang dapat $75.
 
Cara Mendaftar di Easy Cash

Langkah 1
Login ke Facebook


Langkah 2
Klik Disini untuk mendaftar atau join Easy Cash

Langkah 3
Klik tombol Allow atau Izinkan



Langkah 4
Selesai - Silahkan ajak teman-teman agan yang lainnya dengan mengklik tombol Refer Friends kemudian pilih teman-teman FB agan yang mau di invite untuk join Easy Cash.



Catatan: Uang baru akan di transfer setelah kita berhasil mengumpulkan $5 dan dibayar setiap tanggal 1 dan 16 setiap bulannya. Pembayaran akan di transfer ke rekening PayPal. Belom punya Rekening PayPal? Buat Akun PayPal sekarang Gratis Biaya Pendaftaran klik DISINI!! [cara mendaftar di paypal gampang kox...pilih Sign Up Now atau Daftar Sekrang di bagian bawah halaman lalu isi data-data yang tersedia aja dulu, boleh di skip atau di lanjutkan aja, sedangkan data lainnya bisa menyusul nanti]

SELAMAT MENCOBA!!!!!

Rabu, 06 Juli 2011

LANGKAH MENUJU SUKSESS

A : ACCEPT

Terimalah Diri Anda Sebagaimana Adanya

B : BELIEVE

Percayalah Pada Kemampuan Anda Merai Apa Yang Anda Inginkan Dalam Hidup

C : CARE

Peduli pada Kemampuan Anda Meraih Apa Yang Anda Inginkan Dalam Hidup

D : DIRECT

Arahkan Pikiran Anda Pada Hal-Hal Positif Yang Meningkatkan Kepercayaan Diri.

E : EARN

Terimalah Penghargaan Yang Diberikan Orang Lain Dengan Tetap Berusaha Menjadi Yang Terbaik

F: FACE

Hadapilah Masalah Dengan Benar Dan Yakin

G : GO

Berangkatlah Dengan Kebenaran.

H : HOMEWORK

Adalah Langkah Penting Untuk Mengumpulkan Informasi

I : IGNORE

Abaikan Celaan Orang Yang Menghalangi Anda Mencapai Tujuan

J : JELAOSLY

Rasa Iri Dapat Membuat Anda Tidak Menghargai Kelebihan Anda Sendiri,Jadi Hindarilah Itu

K : KEEP

Terus Berusaha Walaupun Beberapa Kali Gagal

L : LEARN

Belajar Dari Kesalahan Dan Berusaha Untuk Tidak Mengulanginya.

M : MIND

Perhatikan Urusan Sendiri Dan Jangan Menyebarkan Gosip Tentang Orang Lain.

N : NEVER

Jangan Pernah Putus Asa

O : OBSEVE

Amatilah Segala Hal Disekeliling Anda,Perhatikan,Dengarkan Dan Belajar Dari Orang Lain

P : PATIENCE

Sabar Adalah Kekuatan Tak Ternilai Yang Membuat Anda Terus Berisaha.

Q : QUESTION

Pertanyaan Perlu Untuk Mencari Jawaban Yang Benar Dan Menambah Ilmu

R :RESPECT

Hargailah Diri Sendiri Dan Juga Orang Lain

S : SELF CONFIDECE,SELF ESTEEM,SELF RESPECT

Percaya Diri, Harga Diri, Citra Diri, Penghormatan Diri Membebaskan Diri Kita Dari Saat-Saat Tegang.

T : TAKE

Bertanggung Jawab Pada Setiap Tindakan Anda.

U : UNDERSTAND

Pahami Bahwa Hidup Itu Selalu Ada Potensi Untu Naik.

V : VALUE

Nilai Diri Sendiri Dan Orang Lain,Berusaha Melakukan Yang Terbaik.

W : WORK

Bekerja Dengan Giat,Dan Jangan Lupa Berdoa.

X : X'TRA

Usaha Lebih Keras Membawa Keberhasilan.

Y : YOU

Anda Dapat Membuat Suatu Yang Berbeda

Z : ZERO

Selalu Ingat, Usaha NOL Membawa Hasil NOL Pula

==============GUD LUCK===============

Selasa, 05 Juli 2011

TUHAN TIDAK PINTAR MATEMATIKA


Tuhan Tidak Pintar MatematikaDari pengamatan saya terhadap keseharian yang saya temui, saya dapat menyimpulkan satu hal: Tuhan memang serba bisa, tapi Dia tidak pintar matematika. Kesimpulan ini bukan tanpa dasar lho. Banyak bukti empiris yang mendukung kesimpulan saya ini.

Sebagai seorang “fresh graduate”, saya tak mungkin mengharapkan penghasilan tinggi dalam waktu sekejap. Terlebih karena saya memegang prinsip bahwa hal yang terpenting dalam bekerja adalah kepuasan hati. Saya lebih memilih pekerjaan yang mungkin tak segemerlap pekerjaan yang dipilih teman-teman seangkatan saya, tapi mampu “memuaskan” idealisme saya.

Saya memang sangat mencintai dan menikmati pekerjaan saya saat ini. Tapi saat saya berbincang dengan seorang teman yang bekerja di ibukota, ia mulai membandingkan penghasilan kami (dari sisi finansial tentunya). Jelas saja saya kalah telak darinya.

Saya sempat jengkel sebentar. Bagaimana tidak. Selama bermahasiswa, sepertinya prestasi kami sejajar, bahkan saya lebih dahulu lulus ketimbang dia. Tapi kenapa Tuhan tidak menitipkan rejeki yang sama besarnya dengan yang dititipkan pada teman saya ini?

Tapi, begitu saya merenungkan kembali segala kebaikan Tuhan saya menemukan satu hal yang luar biasa. Ternyata penghasilan saya yang tak seberapa itu cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saya, bahkan untuk mengirim adik ke bangku kuliah. Padahal logikanya pengeluaran saya per bulannya bisa sampai dua kali lipat penghasilan saya. Lalu darimana sisa uang yang saya dapat untuk menutupi kesemuanya itu? Wah, ya dari berbagai sumber. Tapi saya percaya tanpa campur tangan-Nya, itu semua tidak mungkin.

Nah, ini salah satu alasan mengapa Tuhan tidak pintar matematika. Lha wong seharusnya neraca saya sudah njomplang kok masih bisa terus hidup.

Bukti kedua adalah kesaksian seorang teman. Ia mengaku kalau semenjak lajang, penghasilannya tidak jauh berbeda dengan sekarang. Anehnya, pada saat ia masih membujang, penghasilannya selalu pas. Maksudnya, pas akhir bulan pas uangnya habis. Anehnya, begitu ia berkeluarga dan memiliki anak, dengan penghasilan yang relatif sama, ia masih bisa menyisihkan uang untuk menabung. Aneh bukan?

Berarti kalau bagi manusia 1 juta dibagi satu sama dengan 1 juta dan 1 juta dibagi dua sama dengan 500 ribu, tidak demikian bagi Tuhan.

Dari kesaksian teman saya, satu juta dibagi 3 sama dengan satu juta dan masih sisa. Betul kan bahwa Tuhan itu tidak pintar matematika?

Ah, saya cuma bercanda kok.

Buat saya, kalau dilihat dari logika manusia, Dia memang tidak pintar matematika. Mungkin murid saya yang kelas 2 SD lebih pintar dari Dia. Tapi satu hal yang harus digarisbawahi: MATEMATIKA TUHAN BEDA DENGAN MATEMATIKA MANUSIA.

Saya tidak tahu dan mungkin tidak akan pernah sanggup mengetahui persamaan apa yang digunakan Tuhan. Tapi kalau boleh saya menggambarkan, ya kira-kira demikian:

X= Y di mana: X = pemberian Tuhan Y = kebutuhan

Ya, Tuhan selalu mencukupkan apapun kebutuhan kita. Tanpa kita minta pun, Dia sudah “menghitung” kebutuhan kita dan menyediakan semua lewat jalan-jalan- Nya yang terkadang begitu ajaib dan tak terduga.

Menyadari hal itu, saya bisa menanggapi cerita teman-teman yang “sukses” dengan penghasilan tinggi di luar kota dengan senyum manis. Soal penghasilan Tuhan yang mengatur. Untuk apa saya memusingkan diri dengan berbagai kekhawatiran sementara Dia telah menghidangkan rejeki di hadapan saya?

Yang perlu saya lakukan hanyalah melakukan bagian saya yang tak seberapa ini sebaik mungkin, dan Ia yang akan mencukupkan segala kebutuhan saya.


SUMBER : WWW. MOTIVASI.COM

Minggu, 03 Juli 2011

KELUARGA KURA-KURA (Inspiration Story)


kura-kura.jpgAda satu keluarga kura2 memutuskan untuk pergi bertamasya. Dasarnya kura2, dari sananya memang sudah serba lambat, untuk mempersiapkan piknik ini saja mereka butuhkan waktu 7 tahun. Akhirnya keluarga kura2 ini meninggalkan hunian mereka, pergi mencari tempat yang cocok untuk kegiatan piknik mereka.

Baru ditahun kedua mereka temukan lokasi yang sesuai dan cocok! Selama enam bulan mereka membersihkan tempat itu, membongkari semua keranjang2 perbekalan piknik, dan membenah-susuni tempat itu. Lalu mereka baru sadar dan lihat bahwa mereka lupa membawa garam. Waduh, sebuah piknik tanpa garam? Mereka serempak setuju dan berteriak itu bisa menjadi bencana luar biasa. Setelah panjang lebar berdiskusi, kura termuda yang diputuskan terpilih untuk mengambil garam dirumah mereka. Meskipun ia termasuk kura tercepat dari semua kura2 yang lambat, si kura kecil ini merengek, menangis dan me-ronta2 dalam batoknya. Ia setuju pergi tapi asal berdasarkan satu syarat: bahwa tidak satupun boleh makan sampai ia kembali.

Keluarga kura itu setuju dan si kura kecil ini berangkatlah.

Tiga tahun lewat dan kura kecil itu masih juga belum kembali. Lima tahun….enam tahun ….. lalu memasuki tahun ketujuh kepergiannya, kura-kura tertua sudah tak tahan menahan laparnya. Ia pun mengumumkan bahwa ia begitu lapar dan
akan mulai makan dan mulai membuka rotinya.

Pada saat itu, tiba2 muncul si kura-kura kecil dari balik sebatang pohon dan berteriak: “LIHAT TUHHHH! Benar kan !? Aku tahu kalian memang tak akan menunggu. Achhh, kalau begini caranya aku nggak mau pergi mengambil garam.”

*Sebagian dari kita memboroskan waktu sekedar cuma menunggui sampai orang lain memenuhi harapan kita. Sebaliknya, kita begitu khawatir, prihatin, seringkali malah terlalu memperdulikan apa yang dikerjakan orang lain dan malahan kita cuma berpangku tangan tanpa berbuat apapun.